Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Per Maret 2019, Utang Pemerintah Naik Tipis Jadi Rp 4.567 Triliun

image-gnews
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merilis realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN Kita sampai akhir April 2018 di Jakarta, 17 Mei 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merilis realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN Kita sampai akhir April 2018 di Jakarta, 17 Mei 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan mencatat nilai outstanding utang hingga 31 Maret 2019 mencapai 30,1 persen dari keseluruhan Produk Domestik Bruto atau GDP. Angka tersebut setara dengan Rp 4.567 triliun atau naik sebesar Rp 1 triliun dibandingkan posisi pada akhir Februari 2019 yang mencapai Rp 4.566 triliun.

Baca juga: Siapa Negara Pemberi Utang Terbanyak untuk RI?

"Jadi tambahnya cuma Rp 1 triliun karena kan ada jatuh tempo juga bulan ini. Jadi netnya sama stabil," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman saat mengelar konferensi pers APBN Kita di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin 22 April 2019.

Luky menjelaskan porsi utang yang relatif stabil tersebut terjadi karena pemerintah sedang tidak melakukan penarikan utang dalam jumlah besar. Pemerintah, kata dia, saat ini tengah fokus untuk melakukan pembayaran utang yang telah jatuh tempo. Sehingga, posisi utang pemerintah hingga akhir Maret 2019 tercatat tidak berjarak terlalu banyak dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan buku APBN Kita edisi April 2019, realisasi penarikan utang lewat Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 185,8 triliun. Realisasi ini tercatat mencapai 47,78 persen dari target yang ditetapkan pemerintah. Sedangkan pinjaman luar negeri yang telah terealisasi mencapai Rp 7,97 triliun atau setara 26,41 persen dari target APBN 2019.

Sementara itu, dari sisi pinjaman dalam negeri, pemerintah tercatat belum melakukan transaksi hingga akhir Maret 2019. Karena itu, secara umum hingga akhir Maret 2019, total pembiayaan utang telah mencapai hampir setengah dari target APBN 2019 atau mencapai 49,51 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut catatan Kementerian, penerbitan SBN untuk ritel seperti SBR dan juga ST membuat realisasi pembiayaan utang lewat SBN tercatat lebih tinggi dibandingkan penerbitan periode yang sama 2018. Pada Maret 2018 total pembiayaan dengan SBN mencapai 81,1 persen atau senilai Rp 3.356 triliun sedangkan pada Maret 2019 pembiayaan SBN mencapai 82,6 persen atau setara Rp 3.776 triliun.

Hal ini karena kondisi pasar yang semakin kondusif serta semakin tertariknya masyarakat dalam negeri untuk berinvestasi ke dalam SBN merupakan salah satu faktor yang mendukung tercapainya realisasi hingga akhir Maret 2019. Di samping itu, strategi frontloading juga menjadi salah satu faktor yang mendukung relatif besarnya realisasi SBN pada bulan Maret 2019.

"Namun demikian, Pemerintah menjalankan strategi frontloading secara proporsional sehingga tidak mengganggu rencana penerbitan SBN pada bulan-bulan berikutnya," seperti dikutip dalam buku APBN Kita April 2019.

Baca berita utang lainnya di Tempo.co

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

3 jam lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat menghindar dari kejaran wartawan kepresidenan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. Suahasil Nazara tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait isu rencana mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan. TEMPO/Subekti.
Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.


Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Febrio N Kacaribu. Feb.ui.ac.id
Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.


Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

5 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?


Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

7 hari lalu

Standard Chartered. REUTERS/Bobby Yip
Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.


Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

9 hari lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.


Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

10 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani TEMPO/Tony Hartawan
Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

10 hari lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

11 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Dagang Sapi Kabinet Prabowo

11 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.


Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

11 hari lalu

Ilustrasi investasi. pixabay
Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.